Kereta Takdir

Kereta Takdir

Peluit memekik

Melaju, menjauh

Tidak lagi terlihat kotamu

Serta rupa wajahmu.

Peluit memekik

Melaju, menjauh

Memerdekakan kamu

Melepaskan aku.

Peluit, memekik

Melaju, menjauh

Datangi takdir

Jauhi hadir.

Peluit memekik

Melaju, menjauh

Bukan kamu

Bukan aku

Bukan kita.

(Malang)

*) Puisi di atas telah meraih peringkat 67 dari 100 besar event menulis puisi oleh tulis.me

Editor: Devy Kumalasari

Author Image
YuMa

Angkatan 2018

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *